Dialektik News-Pemerintah Desa Momalia 1 menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 27 rajab 1446 H di Masjid Jami Nurul Huda Desa Momalia 1, pada Senin (27/01/25).
Acara diikuti oleh masyarakat setempat serta jajaran pemerintah desa. Diawali pembacaan doa dan ayat suci Alquran lalu dilanjutkan dengan pembacaan naskah Me’eraji.
Peringatan tersebut merupakan tradisi masyarakat muslim Gorontalo dalam memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Pembacaan naskah Me’eraji ini bertujuan agar masyarakat bisa memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur dari peristiwa Isra Mikraj.
Naskah yang dibacakan hingga sepertiga malam itu menceritakan perjalanan Muhammad SAW saat Isra Mikraj menggunakan bahasa Gorontalo.
Apris Ruchban, Sangadi Momalia 1, mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sekadar peringatan hari besar Islam, melainkan juga upaya melestarikan adat bagi masyarakat suku Gorontalo di Desa Momalia 1.
“Walaupun acara ini sederhana dan setiap tahunnya sama dalam segi penyelenggaraannya, tetapi ini menjadi salah satu patokan dimana adat atau budaya yang ada masih bisa terjaga sampai dengan sekarang,” kata Apris.
Setiap selesai doa menjelang pembacaan me’eraji, seluruh tamu serta undangan yang hadir dapat mencicipi makanan yang tersedia. Hal ini biasanya merupakan acara pembuka dari pembacaan me’eraji yang tidak dilakukan oleh sembarang orang.
Me’eraji lalu dibacakan oleh para petuah lewat pengeras suara agar seluruh masyarakat di sekitar dapat mendengar cerita tersebut. Biasanya pembacaan akan berakhir dalam waktu lama hingga fajar datang.
Tradisi ini juga dapat diijumpai di Provinsi Gorontalo, serta di wilayah-wilayah lain yang memiliki komunitas muslim Gorontalo, seperti di beberapa kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, menjelang bulan suci Ramadan.